Selamat datang para jones yang haus akan cerita baper ^^

Mar 12, 2014

Simfoni Hitam

Malam sunyi kuimpikanmu
Kulukiskan cita bersama
Naumun selalu aku bertanya
Adakah aku dimimpimu?

Dihatiku terukir naamu
Cinta rindu beradu satu
Namun selalu aku bertanya
Adakah aku dihatimu?

Telah kunyanyikan alunan-alunan senduku
Telah kubisikkan cerita-cerita gelapku
Telah kuabaikan mimpi-mimpi 
dan ambisiku

Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu?

Bila saja kau disisiku
Kan kuberi kau segalanya
Namun tak henti aku bertanya
Adakah aku dirindumu?

Tak bisakah kau sedikit saja dengar aku?
Dengar simfoniku
Simfoni hanya untukmu :(


Niall Love Story: The End



"Apakah nada suaranya sudah betul?"

"Sebenarnya itu salah," Laki-laki beranbut blonde itu memindahkan jari jari
wanita itu ke atas snar gitar

 "Harusnya seperti ini Amy"

Wanita bernama Amy itu memetik senar gitar dengan perlahan

"Masih terdengar jelek" Ucapnya putus asa.

"Aku yakin kau pasti bisa," Niall berusaha meyakinkan Amy

"Hanya saja kau
harus lebih banyak latihan"

"Yeah"

Niall melirik jam dinding "Mereka membeli makanan lama sekali"

"Siapa?"

"Harry dan Alya" Niall mendesah kecil.

"Kau jealous dengan Harry?"

"Apa?"

"Kau jealous dengan Harry? Karena Alya dekat dengan Harry?"

"Itu karena mereka tinggal dirumah yang berdekatan"

"Apa kau jealous juga karena itu?"

Niall mengambil nafas panjang "Mungkin, terkadang"

"Kau benar-benar mencintainya ya?"

"Kalau aku boleh jujur--"

"Ya? Jawabanmu adalah ya?" Niall mengangguk "Apa aku terlambat?"

"Apa maksudmu?" tanya Niall

"Apa aku terlambat jika aku baru menyatakan ini sekarang?"

Amy menunduk,
semburat merah muncul dikedua pipinya.

"Menyatakan? Menyatakan apa?" Niall mengerutkan dahinya.

"I," Amy mendekatkan wajahnya ke wajah Niall "I love you Niall James Horan"

Kini wajah mereka hanya berjarak dua atau mungkin dua setengah senti,
sementara Niall diam, mencerna kembali kata kata yang baru saja keluar dari
mulut mantannya. Amy.

**

(HARRY POV)

"Sudah kubilang jangan membeli makanan terlalu banyak, dasar keras kepala"

Ku goyang-goyangkan dengan kasar kantung-kantung makanan di tangan
kanan dan kiri ku.

"Maaf Curls, lagipula tadi kau tidak mengingatkanku"

"Aku sudah mengingatkanmu bodoh" Ucapku kesal, sambil memelototi Alya.

"Oh ya? Maaf kalau seperti itu"

"Whatever" Ucapku tidak peduli, dan berjalan mendahului Alya.

Kupetar knop pintu dengan perlahan, entah kenapa perasaanku tidak enak
begitu memegang knop ini. Aku mendorongnya sedikit, pintu terbuka sedikit
sehingga aku bisa melihat apa yang terjadi di dalam, aku tersentak kaget, lalu
segera menarik pintu perlahan agar tidak mengeluarkan bunyi yang keras.

Tidak, Alya tidak boleh mengetahui hal ini, aku harus membawanya pulang.
Sekarang juga. Aku harap Alya masih tertinggal di lift saat aku mendahuluinya
tadi.

"Harry!" Seseorang menepuk punggungku, hampir membuat jantungku loncat
keluar.

Aku berbalik, tangan kananku masih memegang knop pintu di belakang
punggungku "Ya-ya?"

"Kenapa kamu berdiam disitu? Kenapa tidak masuk?" Tanya Alya was-was,
mata coklatnya melirik ke arah tanganku yang tersembunyi dibelakang
punggung, memegangi knop pintu, mencegah kemungkinan Alya membuka
pintu ini "Apa yang kau sembunyikan?"

"Nothing"

Alya melipat kedua tangannya di depan dada "Aku tidak yakin. Aku mau masuk
ke dalam, biarkan aku lewat"

"Tidak Alya" Aku merentangkan tangan, mencegah dia masuk

"Lebih baik kita pulang" Dengan cepat aku menggandeng tangan Alya dan menyeretnya
menjauhi ruangan itu "Aoou!" Teriak ku, ketika dengan liarnya Alya menggigit
tanganku yang menggandeng tangannya erat.

"Sudah kubilang aku mau masuk ke dalam dan memberikan makanan ini pada
Niall, aku yakin dia lapar sekali saat ini" Ucap Alya sambil berjalan mundur
mendekati ruangan itu lagi, tangan kanannya merogoh tas dan mencari
sesuatu

"Dan juga memberikan ini" Dia mengangkat bola kaca yang dibelinya
sebagai hadiah untuk Niall dengan senyum mengembang di bibirnya.
Aku mendecak keras "Aku yakin dia tidak--"

"Niall aku datang" Alya membuka pintu itu lebar "Uh-eh, maaf"

"Alya?!" Kudengar suara kaget Niall dari dalam. Alya menutup kembali pintu
itu, aku tahu bagaimana perasaan Alya saat ini "Apa yang kau maksud adalah
ini?" Matanya mulai berkaca.

Terlambat.

Aku terlambat mencegahnya. Aku mengutuk diriku karena gagal mencegahnya
masuk.

Alya menatap ku lama dan berlari menubruk dadaku, dia menangis terisak di
dadaku, aku memeluknya erat. Kukecup puncak kepalanya lembut "Sudah
kubilang jangan masuk, benar-benar keras kepala"

"Aku bisa menjelaskan semuanya" Niall muncul begitu saja di depan pintu,
berdiri beberapa meter dari tempatku dan Alya, di susul Amy yang hanya
tertunduk dan tidak berkata apa-apa

"Ini tidak seperti yang kau bayangkan"
Alya melepaskan pelukan ku, dan berjalan mendekati Niall, aku memegang
tangannya, mencegahnya mendekati Niall

"Biarkan aku memberikan ini Har" Aku melepas cengkramanku di
lengan kiri Alex.

"Ini untukmu" Alex meraih tangan Niall dan memberikan bola kaca itu di telapak
tangan Niall

"Jangan tanya aku kenapa aku memberikannya, tadinya aku mau
mengejutkanmu dengan benda ini, tapi ternyata kau lebih dulu mengejutkanku.
Terima kasih Ni, aku mengerti sekarang" Alya tersenyum hambar ke arah Niall

"Dan aku juga..mau mengakhiri semuanya, hubungan kita ini"

*Alya POV*

Aku berjalan lemas dikoridor, dan Niall terus berteriak memanggil namaku, aku tetap terus berjalan dan pura pura tak mendengarnya. Niall berhasil mengejarku dan menggenggam tanganku.

   "Alya, tunggu. Biarkan aku menjelaskannya padamu" ucap Niall

   "Menjelaskan apa? Itu semua sudah jelas"

   "Kau tidak tahu, itu tadi hanya sebuah kecelakaan" ucapnya dengan wajah penuh kepanikan.

Aku hanya menghela nafas dan melepas genggaman tangannya.

   "Apakah kau mencintai Amy?" tanyaku.

   "Kau tidak tahu, dia mendekatkan kepalanya ke kepalaku, dan aku tak sengaja berciuman dengannya"

   "Bukan itu jawaban yang aku mau Horan, jawab pertanyaanku, Apa kau mencintainya?" tanyaku sekali lagi.

Niall terdiam beberapa saat, dia memutar kedua bola matanya lalu kembali menatapku.

   "Amy.. Ya oke, aku mencintainya" Ucapnya.

   "Tapi, tapi itu dulu dan sekarang hubungan kita hanya sebatas mantan, dan.. dan.."

   "Dan sekarang kau dengan Amy bersatu lagi dan balikan, Perfect!"
Aku memotong perkataan Niall, lalu berjalan menjauh meninggalkannya

   "Bukan, bukan itu Alya. Please kasih aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita"
Ucap Niall sambil menggenggam tanganku dengan erat, dan membuat sakit dipergelangan tanganku.

   "Lepaskan aku Niall, sakit"
 
   "Tolong, maafin aku Alya" Ucap Niall tanpa mempedulikan kesakitan ditanganku.

   "Kau tidak tahu cara memperhatikan seorang wanita ya, lepaskan tanganmu"

Tiba-tiba Harry muncul dibelakangku,
lalu melepaskan cengkraman tangan Niall dari tanganku. Aku mengelus pergelangan tanganku yang mulai kemerahan.

   "Aku mau pulang Harry, bisakah kau mengantarku?" Ucapku pada Harry

   "Baiklah"

   "Biar aku saja yang mengantarmu Alya" Ucap Niall

   "Tidak usah Niall, kau mengantar Amy saja, kasihan dia sendiri menunggumu diruangan" kataku lalu pergi bersama Harry, namun Niall tetap mengejarku dan menggenggam tanganku, kali ini lebih lembut.

   "Tolong, aku ingin mengantarmu pulang, Alya" Ucapnya.

   "Tidakkah kau mendengar apa yang ia ucapkan, dia hanya ingin pulang denganku, bukan denganmu" Ucap Harry sambil melepaskan genggaman tangan Niall padaku. Aku pergi begitu saja disusul Harry disampingku.

Aku masuk kedalam mobil dengan keadaan kacau, air mata membanjiri pipiku, tak kusangka mereka akan melakukan hal itu dibelakangku. Harry masuk kedalam mobil, aku menghapus airmataku dan mencoba tetap tegar.

   "kau tau, aku sebenarnya sudah tau kejadian ini" katanya sambil mengelus kepalaku, mencoba menenangkanku

   "diamlah Harry, tolong antarkan aku pulang"

   "baiklah, tapi berjanjilah jangan menangis lagi" dia memberikan jari kelingkingnya padaku.

   "okay, pinky swear"

Harry kemudian menyalakan mobilnya, dan mengantarku pulang. Selama perjalanan tak ada pembicaraan sama sekali, dan itu membuatku nyaman.

Dibalik senyum

Memanggil tanpa kata,
Bergerak tanpa langkah,
Mengiris tanpa belati,
Menggrogoti tanpa taring.

Membelah, mengusik sukma,
Menempel, mencengkram,
Menikam, mengkoyak-koyak
Mahligai raga.

Kanker...
Kala kau terucap,
Semua mata tercengang.
Kala kau mengusik,
Sungguh sulit tuk menepis.
Kala kau mencabik,
Menguak jerit, menguntai tangis.

Semua mata memandangmu ,
senyum sebagai hiasan
Kau diam dengan 1001 makna
penuh ketegaran


Perih...
Merintih...
Meringis...
Mengiris jiwa, tiada henti.

Terbayang...
saat perpisahan 

Tuhan...
Jauhkan dia,
Jauhkan dia...
Dari...
Kesedihannya.

Tuhan..
Angkatlah penyakitnya
kembalikan senyuman manis
Kami ingin melihatnya
tertawa..


Ini puisi buat Temen gue yang lagi kena penyakit kanker payudara, semoga diangkat penyakitnya dan ditabahkan yah , Tuhan gak pernah tidur kok, jangan sedih yah :)


Cepet sembuh yaa temanku tersayang :')

Mar 11, 2014

Bagian Paling Sedih Anime ANGEL BEATS!

Holla Minna ^_^
Kemarin gue sempet bahas adegan sedih dalam anime Angel Beats! Pasti udah pada tau dong? Nah yang belum tau ini gue ceritain, adegan yang menurut gue paling sedih, karena dalam scene ini gue ngabisin banyak tisu :(

Berawal dari datangnya Yuzuru kedunia lain, tempat kehidupan setelah mati atau bisa disebut tempatnya orang orang yang sakit atau tersesat. Jadi ceritnya Yuzuru ini meninggal, dan mendonorkan jantungnya, kebetulan yang didonorkan jantungnya itu kanade...



Saat saat terakhir kanade pergi, yuzuru mengungkapkan isi hatinya "Aku ingin bersamamu saat ini dan seterusnya" ucap dia




Yuzuru mengungkapkan isi hatinya, lalu memeluk kanade, namun kanade hanya diam membisu tak menjawab pernyataan cinta yuzuru.






Alasan kanade tak mau menjawab, karena jantung yuzuru ada didadanya, dan kalau kanade mengucapkan terimakasih pada yuzuru. Maka Kanade akan lenyap seperti teman temannya yang lain, karena sudah menemukan tujuannya masing masing.





Kanade memohon pada Yuzuru untuk mengucapkannya sekali lagi, namun Yuzuru menolak karena takut kalau Kanade akan lenyap, namun Kanade tetap memohon..







"terimakasih, karena kau telah hidup" ucap kanade, setelah Yuzuru menyatakan perasaannya. Lalu dalam sekejap Kanade menghilang.




Adegan ini sukses besar bikin gue nangis... karena Yuzuru kehilangan sosok kanade banget! dan gue tau gimana sakitnya kehilangan seseorang yang disayangi :(



Dan dibagian endingnya, ada banyak chara yang bersama, namun satu persatu mereka menghilang, tinggal sosok Kanade dan Yuzuru.. namun lama kelamaan sosok Kanade menghilang, hanya Yuzuru sendiri.

Inilah bagian bagian dalam anime Angel Beats yang menurut gue sedih banget, buat kalian yang belum nonton, pokoknya wajib banget nonton anime ini!


Tambahan:


Yuzuru ingin semua teman temannya menemukan tujuan hidup mereka, salah satunya Yui. Dalam dunia nyata Yui mempunyai penyakit tidak bisa bergerak atau lumpuh, jadi semasa hidupnya hanya tidur dan dirawat oleh ibunya. Saat tak bisa bergerak Yui ingin bermain bola dan mencetak home run (walaupun gagal) lalu ada satu keinginan yang belum terpenuhi..



Dia ingin menikah, namun dia sadar diri kalau dia lumpuh dan tak ada yang mau menerimanya. Namun ternyata ada yang ingin menikahinya










Yui tak menyadari ternyata ada yang menerima kekurangan dia, menerima apa adanya.. dan saat itu juga keinginannya terpenuhi dan dia menghilang..


Di kehidupan nyata Yui sedang terbaring lemah, dan ada pemain baseball memecahkan kacanya, lalu meminta maaf.


Lama kelamaan mereka menjadi akrab, menjadi teman dan saling jatuh cinta lalu menikah, persis seperti yang diimpikannya :'(
Jarang banget ada cowok yang mau nerima cewek apa adanya, mungkin cowok kaya gitu cuma ada di anime aja :(


Mar 9, 2014

Quote Kiyoshi (Kuroko no Basuke) eps 22 Season 2

Haii minna ^_^
Taudong kalo hari minggu ini kuroko eps 22 udah bisa di download? Pasti udah pada nonton kan minna? Gue tadi abis nonton kurocchi dengan semangatnya, kali ini sekolah seirin masih melawan yosen dan unggul 1 digit. 

Nahh si 'rambut ungu' Murasakibara ini sombong banget, dia merasa kalo dirinya akan menang ngelawan seirin.. dia ngeledek si Kiyosih, dan Kiyosih dengan senyum manis andalannya berkata dengan bijak.. nih ss nya :)



Kiyoshi berusaha keras melawan Murasakibara


"Kau tak mengerti juga ya" ucap Murasakibara


"aku tak mengerti kenapa orang sepertimu tetap berusaha meski tak bisa menang" lanjutnya lagi dengan tatapan merendahkan Kiyoshi, sumpah sombong banget =,=


Kiyosih awalnya kaget denger kata kata si rambut ungu itu, meskipun dihina dia tetap berusaha senyum "menang atau kalah itu tak ada hubungannya" ucapnya


"melakukan sesuatu untuk encapai tujuan itu menyenangkan sekali, dan tak terkalahkan lagi" lanjutnya dengan senyum manis kesukaan gue <3


Kiyoshi Teppei.. Dia ini sebenernya pendiri klub basket pertama kali di sekolah seirin, tapi dia bukan leader dalam klub tersebut melainkan hyuuga-senpai sahabatnya. Dia salah satu chara favorite gue karena dia yang paling bisa mengendalikan emosi dan bijaksana dalam mengambil keputusan, orangnya juga kalem tapi kalo lagi marah dia bener bener galak dan tak terkalahkan!


Dia sebenernya punya penyakit, dan menyebabkan inilah tahun terakhir dia bisa bermain basket lagi. Maka itu dia ikut bermain dalam kejuaraan 'winter cup' yang terakhir kalinya bersama para anggota klub basket. Sedih banget yaa, meskipun dia punya penyakit, dia tetap semangat, tersenyum, dan menyemangati para junornya seperti kagami dan kuroko. 

'fake smile'-nya itu yang membuat dia tegar, ganbate kiyoshi senpai ^_^

Nah ada lagi nih bagian saat Kiyoshi berhasil ngelawan Murasakibara


Dalam scene ini, seirin menembak bola ke ring tapi meleset, dan dibawah ring terdapat murasakibara, kagami, dan kiyoshi.


Dengan PD-nya rambut ungu ini melompat dan mengatakan "Bolanya milikku"..



Saat hendak mendapatkannya, ternyata dia tak cukup cepat, Kiyoshi langsung memasukkan bola! Sugoii!!!



"KIYOSHI!!!" Batin murasakibara dengan kesal, sambil menatap kearah Kiyoshi. hehe makanya jangan sombong dulu :p


Akhirnya Kiyoshi mencapai batasnya, dia tiba tiba jatuh dilapangan..



Namun saat dia sudah sangat kelelahan, dia tetap tersenyum dan berbohong "Maafkan aku kuroko, Aku terpeleset dan jatuh" katanya gitu, jelas-jelas dia tidak terpeleset :(


"Aku masih bisa bermain" katanya lagi dengan penuh senyum dibibirnya.. Aku tau kau berbohong senpai.... :(

Nah itu dia segala yang gue suka tentang Kiyoshi senpai, lelaki berjiwa tegar yang penuh senyuman :)
Terimakasih sudah membaca :)

Tambahan:







What?!!! Kuroko adalah masa depan Kagami?! Maksudnya.... 'masa depan' itu.. ng.. *maho detected*