at Ireland
Niall's POV's
"Thank you
for last night babe ,you always make me happy,love you" ucapku kepada
seorang wanita yang menemaniku ke club tadi malam
"your welcome honey ,if you need me again ,please call me" ucap wanita sexy dan cantik itu kepadaku
"okay babe.."
Akhirnya
aku mendapat liburan dari semua tugas-tugas kuliahku yang benar-benar
melelahkan .Dan pergi menjauh dari wanita yang terlalu menggilaiku siapa
lagi kalau bukan Alyssa ,gadis bradford yang sangat-sangat tergila-gila
padaku .Aku dan dia memang berpacaran aku senang berada didekatnya
,tapi rasa sayang itu sekarang sudah mulai memudar ,aku tidak tahu
mengapa.
Menurutku Alyssa memang seorang wanita yang
perfect tapi entah mengapa aku selalu benci ketika dia menceritakan
tentang sahabat nya dari bradford itu ya dia bernama Zayn .Aku tak tahu
apakah rasa sayangnya hanya untukku saja atau terbagi menjadi dua kepada
dia. Untuk menghilangkan stres aku tadi malam ke club untuk nge-drunk
dan sampai akhirnya aku bertemu wanita itu.Sudah berapa lama aku tidak
menghubunginya ,mungkin hampir 3hari .Baiklah sepertinya aku harus
menghubunginya sekarang .
Alyssa POV's
“Niall…” aku kira dia sudah tidak memperdulikan aku lagi ,sebaiknya aku mengangkatnya.
“yaa hallo…” jawabku
“haiii babe ,how are you ? I really miss you so much”
“I think you don’t care with me again niall..”
“what you think ?? I really love you why you so thinking like that”
“really ?? ohh Nialler I miss you too so much ..”
“yes babe ,I want meet you now ,okay maybe tomorrow I’ll come to Bradford to see you “
“okay ,I will waiting honey..”
“sepertinya
aku tidak bisa berlama-lama berbicara denganmu babe ,mungkin nanti aku
akan menelpon lagi ,love you more Alyssa Almira Adisson”
“okay
, aku mengerti ,love you too Niall James Horan” kenapa Niall begitu
cepat mengakhiri telponnya ,padahal aku masih ingin melepas rasa
kangenku padanya ,tapi tak apalah besok kan dia akan ke Bradford
menemuiku semoga dia tidak membohongiku lagi
Zayn POV’s
Senangnya
hari ini aku bisa jalan berdua lagi dengan Alyssa seperti dulu ,tidak
ada Niall . Aku senang jika tidak ada Niall karna dia selalu saja
membuat aku dan Alyssa menjauh .Mengapa Alyssa tidak bisa menyayangi dan
mencintaiku ,mengapa dia lebih memilih Niall padahal aku jauh lebih
lama mengenal Alyssa daripada Niall .
Aku selalu
memikirkan hal ini ,aku selalu ada saat Alyssa sedang terpuruk ataupun
senang ,aku selalu memberinya saran-saran hebat untuk membuatnya menjadi
lebih baik tapi mengapa Alyssa tidak melihat semua kebaikanku ini . Aku
sebenarnya sudah jauh lebih lama mengenal Niall daripada Alyssa
,seandainya Alyssa tau siapa Niall sebenarnya mungkin dia akan memilih
aku daripada Niall .
Alyssa hanya melihat Niall dari
luar karna ia sudah dibutakan oleh semua janji-janji manis Niall yang
pasti akan membuat semua wanita yang mendengarnya menjadi luluh dan
jatuh hati padanya .sungguh hebat semua permainanmu selama ini Niall .
Aku
bertemu pertama kali dengan Niall saat aku sedang liburan ke Ireland
,aku melihat Niall sedang bermain dengan wanita-wanita penghibur di
sebuah club malam ,semenjak saat itu aku sudah yakin kalau Niall adalah
bukan laki-laki baik-baik. Dan tidak lama setelah itu aku mendapat kabar
dari Alyssa kalo dia berpacaran dengan Niall .
Oh god
mulai saat itu aku berdoa semoga Alyssa tidak disakiti oleh Niall ,tapi
tadi dia menangis dipelukanku ,hatiku rasanya hancur melihat orang yang
sangat-sangat aku cintai harus menangisi orang seperti Niall yang tidak
pantas mendapatkan kasih sayang yang tulus dari seorang Alyssa Almira
Adisson. Tidak pernah aku melihat Alyssa menangis sesedih tadi ,semoga
itu tangisan terakhir alys karna Niall. Sebaiknya sore ini aku ajak dia
jalan ke Mall untuk menghiburnya .
Sore pun tiba ,aku
sudah siap dengan jeans hitam ,T-shirt , kemeja kotak-kotak yang kupakai
asal dan juga sepatu Nike favoritku .Langsung aku berjalan ke rumah
Alyss ,Alyss tidak tahu kalau sore ini aku akan mengajaknya jalan-jalan
.Semoga dia tidak menolak ajakanku ini.
At Alyssa’s Home
Karna
aku sudah sangat dekat dengan keluarga Alyss bahkan mungkin sudah
dianggap anak sendiri oleh orang tua Alyss akupun langsung saja masuk
tanpa mengetuk pintu dulu. Akupun duduk di sofa dan tiba-tiba Alys’s mom
datang menghampiriku
“hei Zayn ,what are you doing here ??”
“I
want to hangout with Alyssa mom “ aku memang sudah biasa memanggil
Alys’s Mommy dengan sebutan Mom ,Mom sendiri yang memintanya
“oh
ide bagus Zayn ,sejak kau pulang tadi pagi dia sudah tidak keluar kamar
seharian ini, sebenarnya ada apa dengan Alyssa Zayn ?? ”
“ahhh tidak Mom ,hanya masalah anak muda saja kok, aku sudah member saran kepada tadi”
“oh okay ,sebaiknya kau temui saja dia dikamarnya”
Aku pun langsung pergi ke kamar Alyssa ,dan aku mengetuk pintu kamarnya
TOK TOK TOK
“Al ,alyssa apa aku boleh masuk kedalam”
“ya masuk saja Zayn”
Aku pun membuka pintu kamarnya
“kata Mama kamu seharian ini mengurung diri di kamar ?? kenapa Al ?? kau masih memikirkan Niall ??”
“ya
memang benar Zayn ,aku sangat merindukan Niall Zayn ,tadi pagi setelah
kau mengantarku pulang Niall menelpon ku dan menanyakan kabarku ,tapi
anehnya kenapa dia sedikit dingin yah kepadaku ,seperti bukan Niall yang
biasanya Zayn.Awalnya aku senang Niall menghubungiku tapi dia sekarang
berubah kepadaku aku bisa merasakannya walaupun Cuma dengan mendengarkan
suaranya saja” jelas Alyssa
“ohh ya tadi dia juga
bilang kalau dia besok akan ke Bradford untuk menemuiku” lanjutnya lagi.
Deg.. tiba tiba ada seperti ada pedang besar menusuk dadaku.
“seharusnya
kau senang dong Al ,karna besok kau akan bertemu dengan Niall ,masalah
Niall berubah denganmu kau tidak bisa mengatakannya secepat itu mungkin
Niall sedang mengerjaimu”
“tapi Zay….”
“shutttt….” Aku meletakkan jari telunjukku tepat ditengah bibir Alyssa
“sudah mendingan sekarang kau ganti baju dan ikut bersamaku”
:mau kemana kita ? aku lagi sedang tidak mood untuk keluar” Tanya Alyssa dengan muka yang polos
“No
babe ,hanya mengajakmu bermain di Mall saja lalu kita pergi ketaman
kota menghabiskan waktu dengan burung-burung yang sangat indah ,seperti
yang biasa kita lakukan ,aku hanya ingin membuatmu bahagia Al”
“oke baiklah Zayn, sepertinya kau sekarang harus tunggu diluar Zayn ,aku ingin berganti baju”
“apa tidak boleh aku disini saja Al ,dulu waktu kecil kita saja kita pernah mandi bersama”
“OMG !!! Zayn jangan bahas itu lagi ,kalo aku mengingatnya aku sangat-sangat malu” terlihat muka Alyssa sangat-sangat merah
“hahahha yaya aku akan keluar Al ,tapi jangan lama-lama ya babe”
“iya Zayn yang bawelnya melebihi mama”
“Asal bicara saja kau Al” ucapku sembari mengacak ngacak rambut Alys yang panjang itu
Niall POV’s
Handphone ku berdering tidak tertera nama disitu hanya tertera nama ,kucoba saja untuk mengangkatnya .
“Hallo ,siapa ini ??
“aku yang tadi malam bersama mu honey “
“ada apa lagi kau menepon ku ??aku sedang tidak membutuhkanmu” ucapku sedikit tegas
“ya aku tau ,tapi aku yang sedang membutuhkanmu ,terlebihnya temanku yang ada di Bradford sedang membutuhukanmu”
“apa maksudmu ??”
“secepatnya saja kau pergi ke Bradford sekarang ,untuk selanjutnya aku akan menghubungimu kembali”
“okay…”
Akupun
langsung saja mengambil penerbangan sore ini untuk ke Bradford ,aku
tidak tahu apa yang diinginkan wanita tersebut ,tapi ikuti saja lah mau
dia ,lagipula sedang tidak ada Alyssa disini .Tapi kan Alyssa sedang di
Bradford bagaimana kalo aku dan Alyssa bertemu saat aku sedang bersama
wanita itu .Semoga saja tidak
Alyssa POV’s
Aduhhh
pake baju apa ya buat jalan sama Zayn nanti ,bingung nih ,yang standar
aja kali ya ,ahh biasanya juga pake jeans pendek dan t-shirt with hodie
terus pakai sepatu cats ,yasudahlah pake itu saja .Setelah semuanya siap
akupun keluar ternyata Zayn menungguku di luar kamar ,kukira dia bakal
nunggu dibawah.
“hey Zayn ,kenapa tidak menunggu dibawah saja”
“ahhh biar saja Al ,sudah siap sekarang ??”
“yeahhh I ready honey”
“lets go babe…”
Aku
dan Zayn pun izin dengan mama dibawah lalu kami pergi menaiki mobil
range rover hitamnya .Didalam mobil aku banyak bercerita padanya,
tentang tugas kuliahku yang melelahkan atau teman teman sekampusku yang
menyebalkan. Kami tertawa bersama.
Saat sampai di mall,
aku berjalan menyusuri taman dan duduk dibangku melihat lihat keadaan
taman dan menghirup udara yang kaya akan oksigen ini, saat sedang
bercanda tawa dengan zayn tiba tiba zayn menjadi salah tingkah dan
mengajakku pergi dari taman.
"what's wrong babe?" kataku padanya, dia tidak menjawab hanya menarik lenganku secara paksa.
"um.. aa nothing, aku hanya ingin mengajakmu ke tempat lain"
"aku ingin disini dulu, apa kamu tidak suka dengan tempat ini?!"
"um.. er.."
Gaya
bicara Zayn-ku sudah berubah, dia jadi panik, dan arah pandangannya
fokus pada satu tempat, aku menoleh kearah itu, dan kudapati Niall. OMG
Niall James Horan-ku ada dibangku dengan nandos kesukaannya, aku segera
menghampirinya namun langkahku terhenti, Zayn menahan tanganku, Aku
menoleh kearah Zayn.
Kulihat pandangan matanya sedih,
ada apa? aku menoleh lagi kearah Niall, sesosok gadis cantik tinggi
seperti model sedang berjalan menghampiri Niall dan mencium bibir tipis
Niall-ku.
Zayn POV
Sepertinya aku sudah salah mengajak Al-kesayanganku kesini, aku membiarkannya melihat Niall dengan model itu,
aku hanya tertunduk lalu melihat lagi wajah Alyssa, Al nampak sedih, marah, dan cemburu, kugenggam tangannya namun dia melepaskan genggamanku,
dia menoleh kearahku sambil menahan air mata. Oh tidak, jangan menangis Al...
"Itu Niall kan? My Nialler!?" tanya Al dengan nada bicara yang agak tinggi.
"yes, maybe.. i don't know" jawabku bohong, padahal sebenarnya aku tau.
Al segera menghapiri Niall dan model itu, aku mengikutinya dari belakang, Niall nampak kaget
"Alyssa.. Sejak kapan kamu ada disini?" tanya Niall.
"Siapa perempuan ini? Kenapa kamu mau dikecup olehnya?" tanya Al menahan tangisnya.
"Ini gak seperti yang kamu lihat, kita hanya rekan kerja" jawab Niall.
"Horan.. Kamu lupa? Kita sudah jadian dari 2 bulan lalu" Kata perempuan itu, lalu menoleh kearahku.
"Zayn? It's you?! Oh God?!!! Sudah lama aku tak bertemu kamu" katanya sambil menghampiriku lalu memelukku, aku melepas pelukannya.
"Yeah, it's me.." jawabku lemas.
"How are you? Kenapa kamu tak pernah memberi kabar padaku? Kau jahat Malik" Katanya sambil memukul dadaku pelan bercanda.
"I'm fine.. tolong jangan sok akrab padaku" kataku agak jutek padanya.
Alyssa kaget melihat keakrabanku dengan Barbara, ya.. model tinggi cantik yang sedang booming di majalah majalah minggu ini, kini dia resmi berstatus dengan Niall tanpa publik tau, ya.. tanpa Alyssa tau juga. Hanya aku, Niall, dan Barbara yang tau tentang hubungan mereka.
"Jadi.. kamu udah jadia..." kata kata Alyssa terputus, Barbara kembali memeluk Niall dengan mesra hingga membuat air mata Al jatuh dengan mulus dipipinya. Aku sungguh tak tega melihat wajah baby face-nya yang sedang menangis itu.
"Tunggu Al, ini tak seperti yang kamu kira" kata Niall
"sudahlah aku ingin putus, jangan pernah muncul lagi dihadapanku"
"tapi Al" Niall menggenggam tangan Alyssa, menariknya dengan paksa.
"Lepasin!"
Aku segera bertindak, melepas genggaman Niall.
"Jangan sakitin Al, lo gak cukup apa udah nyakitin dia?"
"Lo gak usah ikut campur" kata Niall dengan nada tinggi
"Jelas gue ikut campur! Gue udah bilang kan, cepat atau lambat hubungan lo sama Barbara bakal ketauan juga"
Niall terdiam, dia tertunduk lemas. Alyssa pergi meninggalkan Niall, aku menyusulnya.
"Kenapa kamu gak bilang zayn?" kata Al sambil menghapus air matanya.
"aku.. aku gak mau kamu terluka"
"kalo kayak gini, entah sekarang atau besok sakitnya juga sama aja, kenapa gak jujur sama aku?!"
Alyssa masuk dalam mobil, aku pun juga masuk kedalam mobil. Al menangis sejadi jadinya didalam mobil, dia membentur benturkan
kepalanya dikaca.
"cukup Al.." kataku sambil mengelus pipinya.
"menyingkir! Kamu juga sama aja, kamu bohongin aku.."
"maaf Al, I'm so sorry.. Aku gak bermaksud seperti ini"
Aku merangkul badan mungilnya dengan protektif, dia menangis dalam dekapanku.
Alyssa POV
Aku tak habis pikir, apa maksud Zayn dan Niall seperti ini?
Niall yang kukenal kini sudah berubah, dan kenapa Zayn yang tau tentang perselingkuhan ini diam saja?!
Aku menangis sejadi jadinya dalam pelukan Zayn, bagaimana bisa.. orang yang aku jaga hubungan ini, orang yang aku sayangi, orang yang aku pertahankan, dan orang yang aku panggil dengan sebutan Nialler-ku.. kini dia bercumbu dengan wanita lain, ini sungguh sungguh menyakitkan.
Beberapa bulan..
Aku habiskan di kampus dengan mengurung diri, berangkat kampus.. pulang.. berangkat lagi.. pulang..
hanya itu itu saja pekerjaanku selama ini. Aku masih sedih dan sangat trauma dengan kejadian Niall dan Barbara. Bahkan sampai sekarang, aku selalu
menghindar bila berjumpa dengan Niall.. aku terlalu pecundang
Aku pulang dari kampus seperti biasa, begitu masuk kamar aku kaget melihat koper didekat pintu, saat masuk kedalam kamar kulihat Zayn sedang tertidur pulas dikasurku, aku tersenyum simpul, aku meletakkan tasku dan duduk dikasur, disebelah Zayn..
Ku elus pipinya dengan lembut.. Dia sudah kuanggap adikku sendiri, aku sangat menyayanginya. Walaupun aku membenci Niall, bagaiamana mungkin aku bisa membenci Zayn? Aku menyentuh lembut pipinya sekali lagi.
Ah.. Aku lapar, ku buatkan saja dia Sup Jagung kesukaannya, Aku segera berdiri untuk membuatkannya makanan, tiba tiba tangannya menggenggam tanganku,
aku kaget, ternyata dia tidak tidur.
"sentuh lagi pipiku Al.." katanya pelan dengan mata tertutup.
"hah?"
Kali ini matanya terbuka, dia menarik tanganku, menyuruhku duduk lagi disebelahnya..
"sentuh lagi pipiku"
"oke.."
Aku menyentuh pipinya lagi, ada apa dengannya? Sikapnya jadi aneh dan manja?
"Sentuh lagi pipiku, tapi kali ini dengan cara yang berbeda"
"Cara berbeda seperti apa?"
"mm... seperti" katanya sambil berpikir.
"Seperti kamu menyentuh pipi Niall, bukan.. seperti kamu mencintaiku sebagai kekasih, bukan Adik"
Aku terbelalak, aku kaget mendengar ucapan Zayn.. Tak biasanya dia berbicara seperti ini, terakhir dia berbicara seperti itu saat kita masih kecil, sangaaat kecil dan itu kuanggap cinta monyet.
"hah?! Are you kidding me?"
"No! Aku serius Al.." katanya lembut, lalu dia duduk dan memegang kedua tanganku.
"Would you be my girlfriend?" katanya dengan lengkungan senyum yang indah dibibirnya.
No comments:
Post a Comment